Adat Lamaran Nikah
· LAST UPDATEDAdat Lamaran Nikah – Melamar merupakan salah satu peristiwa penting yang mengawali rangkaian persiapan pernikahan. Lamaran artinya meminang, yakni utusan dari orangtua calon pengantin pria datang ke kediaman orang tua calon pengantin wanita untuk meminang sang putri. Lamaran bisa disampaikan secara lisan ataupun melalui surat tertulis yang pada intinya bermaksud meminang.
Adat Lamaran Nikah
Utusan calon pengantin pria terdiri atas rombongan kecil berjumlah tiga hingga tujuh orang, biasanya membawa beberapa nampan berisi oleh-oleh berupa makanan dan buah-buahan. Makanan yang dibawa lazim terbuat dari beras ketan, seperti wajik, jadah, rengginan, dan sebagainya. Hal itu sebagai simbol dan harapan agar hubungan kedua pihak keluarga calon pengantin semakin lekat atau dekat.
Sesuai tata krama adat Jawa, pihak orang tua calon pengantin wanita tidak langsung mem berikan jawaban, melainkan bertanya terlebih dahulu kepada sang putri apakah bersedia menerima pinangan. Apabila lamaran diterima oleh sang gadis, maka wakil dari pihak orang tua calon mempelai wanita akan menyampaikan jawaban tersebut kepada utusan pihak calon mempelai pria.
Pada kesempatan tersebut kemudian dilakukan pembicaraan tahap selanjutnya, yakni penentuan kapan akan dilaksanakan hajat acara pernikahan dan rangkaian persyaratan maupun perlengkapan yang dibicarakan atas persetujuan kedua belah pihak keluarga calon pengantin. Misalnya, seperti besarnya mas kawin, penyerahan Deningset, dan sebagainya.
Baca Juga :
Peningset merupakan simbol “pengikat” bahwa si gadis telah dipinang si pemuda, sehingga tidak boleh menerima pinangan pria lainnya. Peningset biasanya berupa cincin sebagai tanda pengikat beserta perlengkapan sandang wanita, pisang dan sirih ayu, kelapa gading, jeruk gulung, dan sebagainya.
© copyright 2019-2021; published only for www.KlikBuzz.com.