Tradisi Pasang Tarub dan Bleketepe
· LAST UPDATEDTradisi Pasang Tarub dan Bleketepe – Tarub di lingkungan kraton Yogyakarta diartikan sebagai suatu atap sementara di halaman rumah yang dihiasi dengan janur melengkung pada bagian tiang penyangga dan pada tepi tarub untuk perayaan pengantin.
Tarub terbuat dari anyaman daun kelapa tua untuk keperluan sementara atap tambahan. Kini, seiring perkembangan jaman, atap tambahan tidak lagi menggunakan anyaman daun kelapa, melainkan memakai kain-kain tenda. Namun, tradisi pasang tarub tetap dilaksanakan secara simbolis.
Tradisi Pasang Tarub dan Bleketepe
Sebelum tarub dipasang, dibuatkan semacam gapura tarub yang biasanya di pasang di pintu gerbang pagar atau pintu masuk kediaman calon pengantin wanita. Upacara pasang tarub ditandai dengan pemasangan blaketepe, yakni anyaman daun kelapa tua, dilakukan secara simbolis oleh bapak dan ibu pemangku hajat.
Tradisi masyarakat Jawa, penggunaan janur kuning dalam upacara perkawinan memiliki makna simbolis, bahwa janur kuning sebagai bentuk harapan agar dikaruniai kesejahteraan, keselamatan, dan dihindarkan dari bermacam-macam musibah.
Baca Juga :
- Adat Lamaran Nikah
- 5 Tips Memilih Dekorasi Pernikahan dan Pelaminan
- 4 Tips Mempersiapkan Acara Lamaran
Pemasangan tarub biasanya dilakukan pada hari yang sama dengan acara siraman, biasanya satu hari sebelum upacara pernikahan dilaksanakan. Upacara Pasng tarub disertai dengan acara Rasulan atau selamatan untuk memanjatkan doa keapada Tuhan agar seluruh rangkaian acara pernikahan dapat berlangsung lancar dan selamat.
© copyright 2019-2021; published only for www.KlikBuzz.com.